Sabtu, 26 Desember 2020

 

PEMBELAJARAN TETAP AKTIF MESKIPUN PANDEMI MENUNTUT PASIF

 

Pandemi COVID-19 memberikan dampak yang luar biasa bagi Indonesia maupun dunia. Pertambahan pasien positif corona sembakin hari semakin meluas ke berbagai daerah. Hal ini menyebabkan pemerintah untuk selalu mengambil tindakan terbaik bagi bangsanya. Berbagaiupaya telah pemerintah lakukan seperti memulihkan ekonomi perdagangan, pendidikan di lakukan secara online, pariwisata lakukan protokol kesehatan yang ketat dan lain sebagainya. Sektor selain pendidikan boleh berjalan asalkan menerapkan protokol kesehatan. Hal ini sebenarnya menjadi pertanyaan dan kecamuk tersendiri bagi Sebagian orang. Pasalnya hajatan juga boleh digelar. Orang-orang masih tetap melanggar meskipun disediakan tempat cuci tangan, handsanitizer, dan satuan tugas pengaman COVID-19.

 

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentunya juga melakukan berbagai upaya agar tetap terlaksananya Pendidikan di era pandemi. Diantaranya Mendikbud membuat kurikulum darurat COVID-19. Hal ini bermaksud agar pelajaran yang diberikan kepada siswa adalah pelajaran yang sangat inti, urgent dan yang paling dibutuhkan. Pelaksanaan pembelajaran tatap muka hanya diperbolehkan bagi daerah yang berzona hijau. Tidak hanya semata-mata boleh tetapi mereka juga harus menerapkan protokol kesehatan, memperoleh izin dari dinas setempat dan memperhatikan situasi kondisi lingkungan sekitar. Namun bagi daerah yang berzona kuning, oranye, merah dan hitam belum diperbolehkan tatap muka. Alasan pemerintah untuk belum membuka sekolah inilah membuat guru dan orangtua bingung. guru bingung jika terdapat salah satu murid yang tidak mempunyai handphone, sedangkan jarak rumah siswa tersebut juga jauh. Selain masalah tersebut, ada pula orangtua yang bingung terkait penugasan lewat handphone e-learning madrasah, google classroom ataupun yang lainnya. Selain hal itu ada pula orangtua yang sehari-hari sibuk mencari mata pencaharian sehingga tugas yang seharusnya dikumpulkan pagi menjadi dikumpulkan pada malam hari.

 

Guru dan orangtua memiliki permasalahan yang hampir sama. Kerjasama yang baik adalah kunci berjalannya itu semua. Guru dituntut untuk kreatif dan tetap aktif meskipun keadaan kegiatan pembelajaran menuntut untuk pasif. Guru harus mengolah kelas menjadi kelas yang tetap semangat belajar di era pandemi. Guru harus menjalin komunikasi yang baik kepada wali murid atau orangtua. Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang didukung dari orangtua yang mendukung program guru serta menjalin Kerjasama dengan terjalainnya komunikasi yang interaktif. Ada dua acara untuk menjalankan kegiatan pembelajaran agar tetap berjalan, dengan cara online seperti zoom meeting atau secara tatap muka tetapi bergantian (shift). Beberapa langkah yang dapat diterapkan guru selama pandemi diantaranya yaitu melakukan visit home (kunjungan ke rumah). Kunjungan ini berfungsi untuk mengecek hasil tugas siswa dan menjalin komunikasi yang lebih dekat dengan orangtua terkait kesulitan belajar dan kendala yang dihadapi selama pembelajaran. Kegiatan ini dirasa lebih bersifat perjuangan karena guru harus datang ke rumah siswa secara bergantian. Orangtua dan siswa cukup menunggu dirumah.

 

Pendidikan akan berjalan secara sempurna jika pada pandemi seperti ini kita tidak saling menjatuhkan. Kita menjalin kerjasama yang baik dengan semua pihak atas keputusan pemerintah. Apa yang telah ditetapkan pemerintah semoga membawa maslahat untuk kita semua. Kita tidak boleh saling menyalahkan dan mencemooh kebijakan. Kita harus saling toleransi karena yang diuji bukan hanya Indonesia tetapi umat manusia diseluruh dunia. Tidak hanya kita saja yang merasakan dampaknya tetapi hal tersebut berdampak ke seluruh dunia. pendidikan adalah tonggak utama untuk masa depan bangsa. Oleh karena itu, mari kita saling membahu untuk berjuang demi masa depan bangsa. Generasi kita adalah masa depan kita dan bangsa kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Lisence by Mohib Asrori | Copright | 2020